Sinergi Antara Kawasan Industri dan Pemerintah Dorong Kemudahan Investasi di Jawa Timur

Dalam rangka menjaga iklim investasi yang sehat dan kondusif di Jawa Timur, Himpunan Kawasan Industri (HKI) Korwil Jawa Timur mengadakan acara Halal Bihalal yang dihadiri oleh para pengelola kawasan industri serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 29 April 2024 di Gedung Wisma SIER, Surabaya.

Pengelola kawasan industri yang hadir di antaranya Direktur Ngoro Industrial Park Wihardi, GM HR and External Relation JIIPE Roro Ayu Yayuk Dwi Hasturi, Direktur Safe n Lock Richard Malessy Lumenta, GM Marketing Estate Infrastrucuture and Planners Safe n Lock Marcos Iwan. Kemudian Dirut Kawasan Industri Gresik (KIG) Setyo Nugroho Haribowo, Manajer Pemasaran dan Pengembangan KIG Hery Setiawan, Manajer SDM dan Hukum KIG Mochammad Kharis, Direktur Kawasan Industri Maspion Njuswarno Yusilo, perwakilan SiRIE Slamet, dan Dirut PT SIER Didik Prasetiyono, beserta para direksi.

Salah satu aspek krusial dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif adalah sinergi antara pengelola kawasan industri dan pemerintah. Hal ini menjadi fokus dalam sambutan dari Wakil Ketua Umum HKI Wilayah Jawa Timur, Didik Prasetiyono, yang menekankan pentingnya komitmen bersama untuk membangun iklim investasi yang sehat. Sinergi tersebut didefinisikan sebagai kesepakatan untuk menciptakan kemitraan harmonis guna menyelesaikan berbagai tantangan dan memberikan solusi terbaik bagi pengelola kawasan industri dan calon investor.

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur (DPMPTSP), Dyah Wahyu Ermawati, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para pengelola kawasan industri dalam menjaga iklim investasi yang baik. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan sektor industri untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan ekonomi daerah.

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam acara tersebut adalah pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pekerja di kawasan industri. Asosiasi Himpunan Kawasan Industri (HKI) Jawa Timur diapresiasi oleh pemerintah provinsi karena para tenant dan investor di kawasan industri anggota HKI di Jawa Timur telah menunaikan kewajiban pembayaran THR kepada pekerja tenant kawasan industri. Langkah ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kesejahteraan para pekerja industri.

Selain itu, para pengelola kawasan industri juga menyuarakan potensi kawasan industri dalam mendukung program pemerintah untuk energi hijau. Salah satunya adalah melalui penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, yang telah diterapkan di beberapa kawasan industri. Direktur Utama Kawasan Industri Gresik, Setyo Nugroho, menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan dukungan dan kemudahan bagi investasi dalam pengembangan energi hijau.

Dalam menjawab tantangan tersebut, Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menyediakan bantuan dan dukungan kepada para calon investor dalam menghadapi berbagai kendala khususnya regulasi. Salah satu langkah yang akan segera diimplementasikan adalah pembuatan helpdesk serta forum team-to-team untuk menangani permasalahan investasi dengan lebih efisien.

Puncak acara Halal Bihalal ini ditandai dengan kunjungan ke Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berlokasi di Gedung Wisma SIER. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan potensi kawasan industri dalam mendukung program pemerintah untuk energi hijau. SPKLU tersebut menggunakan energi terbarukan dari panel surya, mencerminkan komitmen para pengelola kawasan industri dalam menjaga lingkungan dan mendukung program energi hijau.

Dengan sinergi yang kuat antara pengelola kawasan industri dan pemerintah, serta komitmen untuk menjaga iklim investasi yang sehat dan mendukung program energi hijau, Jawa Timur siap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi para investor yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.