Pabrik Atap Ramah Lingkungan Onduline Dibangun di PIER

Kawasan industri yang dikelola PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), menjadi tempat primadona para investor untuk menanamkan investasinya. Terbaru adalah PT Onduline Manufaktur Indonesia yang mendirikan pabrik atap bitumen di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Rembang, Pasuruan.

Peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan pabrik di PIER ini dilakukan pada, Senin (3/7). Hadir dalam acara tersebut Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia, Rama Krishnan, Director PT Onduline Indonesia Esther Pane, Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT SIER Silvester Budi Agung, Direktur Keuangan, Administrasi dan Manajemen Risiko, Rizka Syafittri Siregar dan Plh Bupati Pasuruan KH Abdul Mujib Imron.

Dalam kesempatan itu, Silvester mengatakan, sangat berterima kasih kepada PT Onduline Manufaktur Indonesia, karena telah memilih PIER menjadi tempat mendirikan pabriknya yang pertama di Indonesia dan yang kedua di Asia. Berdirinya pabrik ini menjadi bukti bahwa PIER yang merupakan kawasan industri yang dikelola PT SIER, dinilai investor sangat representatif untuk mengembangkan bisnisnya.

"Kami memang berusaha keras untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada para investor. Kami siap menjembatani apa saja yang dibutuhkan para investor yang ingin menanamkan investasinya di kawasan industri yang dikelola SIER. Termasuk menjembatani dengan pemerintah daerah dan pemangku kebijakan lainnya," kata Silvester.

Selama ini, lanjutnya, SIER sangat percaya diri mengajak para investor baik dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Jawa Timur khususnya di SIER dan PIER. Sebab para pemangku kepentingan selalu mendukung upaya SIER agar semakin banyak investor mau datang, seperti menanamkan investasinya di PIER, Pasuruan.

"Kami merasa sangat nyaman dan percaya diri mengajak para investor berinvestasi di SIER. Seperti dengan PT Onduline Manufaktur Indonesia, yang produknya ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan visi yang diemban PT SIER yakni menjadi pengembang kawasan industri modern yang terintergrasi dan ramah lingkungan," tandasnya.

Sementara itu, Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia, Rama Krishnan mengatakan, perusahaannya bersama pengelola kawasan industri SIER telah menyepakati perjanjian pada September 2022 lalu, untuk pembangunan pabrik Onduline di atas lahan 1,2 hektare. Pabrik akan dilengkapi empat line produksi, yaitu impregnasi, pengecatan, pemotongan dan pengemasan. Pabrik ini berdiri dengan target kapasitas produksi awal sekitar 2,52 juta meter persegi per tahun.

Menurut dia, keputusan perusahaan membuka pabrik di Indonesia ini merupakan wujud dukungan Onduline Group, terhadap program pemerintah dalam mendorong penggunaan produk lokal melalui peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), termasuk di sektor bahan bangunan.

“Kami menghadirkan teknologi terbaik, pemanfaatan sumber daya lokal, serta proses produksi yang ramah lingkungan. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, PT OMI menargetkan agar pabrik ini dapat beroperasi pada kuarta III 2024,” ungkapnya.

Sedangkan Director PT Onduline Indonesia Esther Pane mengatakan, pembangunan pabrik Onduline di Indonesia ini dilakukan, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan penutup atap berkualitas tinggi dan yang ramah lingkungan.

“Melihat potensi pasar Indonesia yang terus berkembang, Onduline berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia di segala segmen, baik itu pemerintah, private, ataupun retail. Dengan adanya teknologi terbaik ada pabrik Onduline di Indonesia, kami juga optimis dapat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus dinamis,” urai Esther.

Pada kesempatan yang sama, Plh Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron menaruh perhatian khusus untuk pelaku industri di daerahnya agar melakukan sertifikasi TKDN terhadap produk-produk yang dihasilkan. Menurutnya, pemerintah mempunyai peran penting dalam memacu penyerapan produk lokal, dengan berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan.

“Kami mendukung dengan serius untuk mendorong para pelaku industri di Jawa Timur khususnya wilayah Pasuruan agar menaikkan tingkat komponen dalam negeri dalam setiap proses produksi mereka,” pungkasnya.